Ruang Kreasi

 

Sinopsis

JURIGH  OF LOVE

( written by Mung )

Menceritakan persahabatan dua orang wanita yang berbeda status dan kedua wanita tersebut terlibat cinta segitiga dengan pemuda dari negri seberang. Enok  yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini adalah seorang putri dari kerajaan manukcakra  yang mempunyai sahabat bernama kikim yang merupakan dari kalangan rakyat biasa. Mereka berdua bersahabat sangat dekat hingga suatu ketika  datang seorang pangeran dari negara seberang yang bernama clent kekerajaan enok. Maksud pangeran yang pertama adalah hanya untuk mencari penangkal untuk memperbaiki keadaan kerajaannya, ternyata menjadi terlibat cinta dengan enok.

Namun, sikap dan perilaku clent yang simpatik terhadap setiap wanita disalah artikan oleh kikim sahabat enok. Kikim yang lugu telah jatuh cinta terhadap clent. dan karena kecelakaan tragis yg menimpanya menjadikan kikim wanita yang seperti setan. Kuat dan kejam. Menanti diistana clent, dan siap membunah enok dan clent. 

 

TOKOH TOKOH DALAM CERITA JURIGH OFF LOVE.

1.ENOK,

Seorang putri dari kerajaan manucakra, yang mempunyai sifat yang ceria, baik namun agak genit.  Enok  yang merupakan seorang putri tidak membatasi dirinya untuk bersahabat dengan rakyat dari kalangan biasa. Namun sifat kikim yang pendiam dan pemalu membuat enok harus terlibat dalam masalah yang sangat tidak disangkanya, dimana ia harus berhadapan dengan wanita yang tak ubahnya seperti setan. Kuat, kejam dan siap membunuhnya dan yang tak diduga sebelumnya ternyata wanita itu adalah kikim sahabat dekatnya.

2.CLENT.

Seorang pangeran dari kerajaan rosesafell yang mempunyai sifat yang hampir sama dengan enok. Dia tampan, baik, dan juga simpatik. Namun,  karena kesimpatikannya, ia membuat kikim, sahabat enok, jatuh cinta terhadapnya..

Clent yang pergi meninggalkan kerajaannya, demi untuk mencari obat penangkal untuk memperbaiki keadaan kerajaannya  bertemu dengan enok di sebuah kerajaan yang bernama manucakra.  Merekapun terlibat dalam percintaan. Namun sangat disayangkan karena  enok yang merupkan prutri dari kerjaan manucakra, telah dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Yaitu dengan ranbi seorang pangeran dari kerajaan galuh.

3.KIKIM,

Kikim adalah sahabat dekat dengan enok. Dan ia memang tak seperti enok yang merupakan seorang putri. Kikim adalah rakyat biasa. Ia, mempunyai sifat yang lugu dan juga pendiam. Karena sifatnya itu, ia berubah menjadi wanita yang kuat,  cantik, namun kejam  dan ia siap membunuhnya siapapun  yang berusaha menghalangi keinginannya

4.RANBI,

Ranbi adalah seorang pangeran dari kerajaan galuh.  Pembawaannya yang tenang dan simpatik juga cenderung pendiam, membuat ia jatuh cinta kepada kikim sahabat enok. Namun cintanya harus bertepuk sebelah tangan. Karna ranbi sebenarnya telah dijodohkan dengan enok oleh kedua orang tuanya. Namun,  bersama dengan clent, ia harus berhadapan dengan kikim, wanita yang benar benar dicintainya.

5.tom

tom merupakan sahabat clent,  sikapnya yang seringkali terlihat lucu membuat clent slalu senang berteman dengannya.  Karena tidak ada pilihan lain, tom dan clent harus menjalani perjalanan yang jauh dan penuh dengan bahaya  demi mendapatkan obat penawar yang bisa memperbaiki keadaan kerajaannya.

6.BIANCA

Seorang wanita yang sangat pintar dari kerajaan rossafell. Cantik, tetapi sangat ambisius. Dua pria yang dicintai bianca, clent  dan david, benar benar tak bisa dimilikinya. Bahkan kepintarannya pun tak bisa merebut hati kedua  pria pujaan yang dicintainya. Lalu bagaimanakah kisah perjalannan cinta bianca selanjutnya? Apakah kisahnya harus berakhir dengan kekecewaan?

7.David.

Pria yang pintar, angkuh dan sangat ambisius. Keinginannya untuk menguasai kerajaan rossafel  dan merebut hati kedua orang tua clent yang merupakan raja dan ratu dari kerajaan rosefell tak terwujud. Namun kedatangan kikim yang sangat tak terduga kekerajaan rosefell membuat semuanya berubah. Namun apakah perubahan itu membawa keuntungan bagi david, yang slalu mengincar kedudukan dan kekuasaan di kerajaan rossafel?

8.Barry.

Seorang pria yang agak pendiam , baik, dan sangat berdedikasi terhadap pekerjaannya. Dan karena kesetiannya terhadap keluarga kerajaan rossafel ia harus berjuang untuk menyelamatkan kerajaan dari kekuasaan pengaruh kikim yang sangat berkuasa.

9.Purry

Seorang wanita yang merupakan rakyat biasa dari kerajaan rossafel. Mempunyai sifat yang hampir sama dengan barry, pintar, dewasa dan cantik. Itulah gambaran dari purry. Bersama sahabatnya, tom, dan barry, ia harus melawan kikim yang kekuatannya jauh berada diatasnya

10.Jamsi

Jamsi merupakan sahabat enok dan kikim. Sifatnya yang sedikit culas, berhasil mempengaruhi kikim hingga ahirnya kikim benar benar sangat membenci enok. Dan karena sifatnya itulah jamsi ahirnya terseret dalam bahaya yang benar benar tak disangkanya.

11.Patricia.

Ibunda dari clent yang merupkan ratu dari kerajaan rossafel. Seorang wanita yang bijaksana, tegar namun terkadang terlalu khawatir dengan keadaan clent dan anaknya yang lainnya. Keadaan ayahnya yang  sedang sakit dan juga keanehan yang terjadi dikerajaannya, membuat patricia harus  melewati  hal hal aneh dan juga membahayakan dirinya. 

 
 
 
 
 

 

Jurigh of Love

Part 1

Kerajaan Rosefell

1. kepergian gardolf

       “aku tak akan lama lama patricia dan aku yakin  semua akan baik baik saja”,  

Gardolf berkali kali meyakinkan istrinya patricia akan kepergiannya kali ini dan ia tau akan sifat istrinya  patricia yang mudah sekali cemas akan suatu hal apalagi bila ia tinggalkan. dan Apalagi kepergiannya kali itu bersama anak kedua mereka angel.

“ayah benar ma, kita pasti akan baik baik saja” 

Angel yang juga melihat wajah mamanya agak berbeda turut meyakinkan apa yang dikatakan ayahnya gardolf. Mamanya yang sangat disayanginya itu terlihat begitu mencemaskannya. Ia tidak tahu mengapa, apakah karena kepergiannya kali ini bersama ayahnya agak lebih lama atau sifat mamanya yang memang seperti itu, Dengan senyum polosnya angel memeluk mamanya lagi.

Patricia dan gardolf adalah sepasang suami istri. Mereka adalah raja dan ratu dari kerajaan rosefell. Sebuah kerajaan dinegri yunani. Sebuah kerajaan yang damai dan penuh dengan keharmonisan. Apalagi ditambah dengan berbagai pemandangan yang membuat siapapun betah untuk berlama lama  berada di kerajaan mereka. Gardolf yang bijaksana dan patricia yang penyabar, rasanya benar benar pasangan yang bisa melengkapi atas berdirinya sebuah kerajaan yang indah dan penuh kedamaian.

“aku tahu gardolf dan aku percaya padamu. Tapi kau tahu anak kita angel masih kecil jadi walaupun clent sudah beranjak dewasa, tapi rasanya clent tetap membutuhkan ayahnya untuk sebagai tempat bertukar pikiran”

‘Ya ..yaa, aku setuju padamu patricia, setuju sekali. Karna itu, aku akan segera memberi kabar sesampainya ditujuan” tapi ingat, kamu juga jangan terlalu mengawasi clent. Berikanlah dia sedikit kebebasan. Agar dia bisa cepat mandiri”  Gardolf menimpali apa yang dikatakan istrinya sambil  mengerlingkan matanya kearah istrinya. Ia berharap sikapnya itu akan membuat kecemasan istrinya agak menyurut. 

“semuanya sudah selesai parmin?” tukas patricia kepada parmin pembantu istananya Yang saat itu telah selesai menaikkan koper koper yang berisi keperluan suami dan anaknya untuk pergi.

“sudah baginda ratu. Baginda raja dan  putri angel bisa segera berangkat sekarang”

“baiklah parmin terima kasih kau boleh masuk istana lagi sekarang”

“ nah gardolf apa ada yang kau ingin pesankan lagi?” tanya patricia pada suaminya saat itu yang keliatannya memang sudah siap untuk berangkat.

“aku rasa cukup patricia” dan... baiklah, kami segera berangkat”

“hati hati gardolf, jaga anak kita baik baik”

“baik patricia dan  juga jaga anak kita clent, ayo angel, mari kita berangkat”,

Gardolf dan putrinya kemudian pergi meninggalkan patricia istrinya. Sementara patricia melepaskan kepergian mereka dengan perasaan yang ia sendiri sulit untuk menggambarkannya. Anaknya memang telah besar besar pikirnya dan mungkin memang ia tak perlu lagi terlalu mencemaskan kedua anaknya itu. tapi kenapa saat ini perasaannya sedikit berbeda?, patricia terus menatap kepergian kedua orang yang sangat dicintainya itu hingga hilang di kejauhan. Namun sejenak patricia tersenyum. Ia sadar, walau sudah bertahun tahun ia menjalani kehidupan bersama suaminya gardolf, namun, suaminya jarang sekali mengecewakannya . suaminya adalah lelaki yang hampir sempurna dimatanya, batinnya. Dikatakan hampir sempurna, karna ia tau tak ada  manusia yang sempurna di dunia ini. 

       Patricia perlahan meninggalkan tempatnya berdiri namun langkahnya terhenti dikarenakan ada seseorang dengan kudanya yang berjalan kearahnya.

“selamat pagi bibi patricia”,

‘selamat pagi david, oh kau rupanya, ada berita apa kau sepagi ini sudah datang?’

“tak ada bibi, saya hanya ingin mengantarkan kepergian paman gardolf. Oya, apa paman sudah berangkat bibi?” pria yang dipanggil david itu memberikan salam hormat kepada  patricia  setelah terlebih dahulu menambatkan kudanya.

“kebetulan pamanmu sudah berangkat dengan sepupumu. Apa kamu tidak mendapat informasi tentang hal itu david?”

“sudah bibi,”

“lalu kenapa kau terlambat?”

“ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan dipinggiran pedesaan bibi,” jawab david cepat.

“apa masalah pembuatan rumah untuk pemukiman baru untuk penduduk desa,?”  tanya patricia.

“benar bibi,” jawab david dengan senyum yang sedikit terlihat dipaksakan.

David adalah keponakan patricia yang sekaligus orang kepercayaan istana. Pembawaannya yang kaku dan dingin seakan semakin memperlihatkan kepintarannya. Tak ada masalah kerajaan yang tak bisa terpecahkan olehnya sepertinya.  Karena itu pihak kerajaan memberikan kepadanya jabatan sebagai orang kerpercayaan kerajaan.

‘lalu apa semua berjalan dengan lancar david?” tanya patricia lagi setelah memasuki ruang istana.

“iya bibi, saat ini semua penduduk desa telah mendapatkan pemukiman barunya”.

“syukurlah, bibi harap juga begitu. Yah..., semoga mereka senang dengan pemukiman barunya”,

“pastinya mereka senang bibi, apalagi rumah pemukiman baru mereka begitu bagus. Terlalu bagus malah untuk rakyat biasa seperti mereka”’ david cepat menanggapi pernyataan bibinya dengan dingin.

“bibi rasa mereka layak mendapatkannya. Hmm..., apa kamu masih keberatan tentang hal itu david?”, tanya patricia pada ponakannya dengan tatapan yang agak sedikit menyelidik.

“tidak bibi, tapi...,”

“sudahlah david, bukankah pekerjaan itu sudah dikerjakan,” sela patricia sambil tersenyum. Patricia  tau apa yang dipikirkan ponakannya. David dan clent memang berbeda batinnya. Walau david terlihat lebih pintar dari clent, namun david kurang empati terhadap rakyat biasa. Itu satu hal yang kurang di sukai dari keponakannya.

“baiklah david, bibi rasa pembicaraan kita mengenai pemukiman desa sudah selesai sampai disini dan bibi yakin, pasti pamanmu senang mendengar semua itu terutama mendengar hasil kerjamu”,

“ baik bibi, terima kasih jawab david, sambil  menundukkan kepalanya.

 

2. Kejadian aneh dikamar clent

       Patricia  menatap segelas teh dan sepiring roti dimejanya, namun pandangan matanya seketika  beralih kerangkaian bunga mawar yang ada ditengah  dan menghiasi mejanya. Ia masih teringat akan perkataan suaminya sebelum suaminya itu pergi bersama anaknya angel. “ Jagalah anak kita clent patricia”. Kata kata itulah yang masih terngiang dibenaknya.

Memang Baginya clent sudah tidak remaja lagi dan kinilah saatnya bagi putranya untuk mencari wanita yang kelak akan dipersunting sebagai  istrinya. Namun ia tidak tahu mengapa clent belum juga memperkenalkan seorang wanitapun pada dirinya. Rasa kekhawatirannya sebagai seorang ibu selalu menggelayuti pikirannya. Patricia sangat mengenali anaknya clent. Pembawaan clent yang mudah bergaul dan jarang tinggal di istana lah yang membuatnya khawatir. Ia takut clent tak ada waktu untuk memikirkan tentang masa depannya. Karena terlalu asyik dengan pergaulannya. Bagaimana mungkin clent memikirkan tentang calon pendamping kalau clent slalu asyik dengan pergaulannya. Pikir patricia sambil terus menatap setangkai bunga mawar yang ada dihadapannya.

“kau tak makan patricia?” ayah lihat kau hanya memandangi makanan dan rangkaian bunga mawar di depanmu?”

“nanti ayah, saya sedang menunggu clent”,

“menunggu clent, atau sedang memikirkan anakmu clent patricia” tanya seorang kakek yang dipanggil ayah oleh patricia.

“ya dua dua nya yah. Tapi bagaimana ayah tau”,

“ha,ha,ha, pertanyaan mu lucu patricia, aku ayahmu patricia dan sudah sewajarnya seorang ayah mengetahui banyak tentang anaknya dan juga ingin tahu apa yang sedang  dipikirkan anaknya”. Jawab ayah patricia seolah sudah tau apa yang ada dibenak anaknya. Ayah patricia yang bernama athur itu menatap anaknya lekat lekat. Kemudian berkata lagi,

“kau kan juga tau tentang anakmu patricia?”

“iya ayah”,

“lalu apa yang kau pikirkan ?”

“apa ayah masih menantikan gadis itu yah?”

“maksudmu?”

“gadis yang ayah katakan akan datang ke istana kita, Kenapa dia belum  juga datang?, ayah tau clent sampai saat ini belum juga mempunyai seorang pendamping, mungkin dia bisa menjadi pilihan bagi anak saya clent”. Patricia menjawab pertanyaan ayahnya sedikit bersemangat. Ia berharap wanita yang di beritahukan oleh ayahnya, bisa menjadi pendamping anaknya suatu saat.

“hmm..., “ sejenak athur menarik nafas dalam dalam. Dan ia menatap kearah kejauhan.

“ayah tidak tahu patricia. Terakhir sekali ayah bertemu dengan nya, dia masih bayi dan menurut yang ayah dengar dia mempunya sifat yang agak mirip dengan anakmu clent. Suka bergaul dan jarang berada didalam istana. Tapi, bagaimanapun ayah pikir dia adalah seorang putri. Walau bagaimanapun luas pergaulannya pasti ia memikirkan tentang calon pedamping juga”.

“kapan ayah terakhir bertemu keluarganya?”

“sudah lama sekali patricia dan mungkin itu memang bukan sebuah perjodohan patricia, tapi tak lebih sebagai sebuah janji pertemanan. Lagipula, ayah dan kakenya gadis itu sudah lama tak bertemu. Jadi ayah tak tahu tentang perihal itu lagi.  Tapi ayah yakin, gadis itu akan datang menemui kita, entah itu kapan. O ya, apakah kau sendiri telah mengatakan masalah pendamping ini  kepada clent?”

“ belum ayah, beberapa bulan ini saya belum bertemu clent. Dan clent sendiri baru tiba di istana kemarin. Jadi saya  belum sempat membicarakan hal ini dengannya”. Jawab patricia cepat pada ayahnya. Namun  tiba tiba patricia tertunduk. Beberapa pikiran berkecamuk dalam benaknya.  Sebenarnya didalam hatinya ia sama sekali tidak suka dengan namanya perjodohan. Karena itu sama saja mengingatkan tentang masa lalu dirinya sendiri. Begitu banyak penderitaan yang harus ia tanggung, begitu banyak hal yang ia tidak sukai harus ia lalui  dan itu baginya bukan hal yang mudah. hidup dengan pria yang tidak dicinntainya adalah hal yang benar benar tidak diharapkannya. Namun karena ia terlanjur bisa melihat ketulusan didalam diri suami yang di jodohkan dengan dirinya dan ia benar benar tau bahwa athur ayahnya clent sungguh mencintainya, jadi kenapa ia harus mengabaikan cintanya athur dan tidak belajar untuk mencintainya. Menyedihkan memang, karena itu ia tak ingin masa lalunya dialami lagi oleh anaknya clent. Walau clent lelaki, baginya, clent berhak mendapatkan wanita yang benar benar dicintainya. Dan bukan dikarenakan perjodohan. Ya perjodohan, batin patricia.

       Lalu apa benar clent memang  belum mendapatkan wanita idamannya? Mungkin iya, karena saat itu saja clent masih berada dalam pembaringannya.  Perjalananya dengan tom temannya sangat melelahkan baginya. Hingga membuatnya enggan untuk keluar dari selimut tebalnya sepagi itu. tapi karena ia juga kangen dengan ibunya maka dipaksakannya pagi itu untuk bangun. Dibukanya matanya dikit  dikit untuk membiasakan lagi dirinya dalam suasana terang. Pertama yang dilihatnya adalah lukisan dirinya. Clent tersenyum seperti pada dirinya sendiri. Tak berapa lama matanya beralih kesekeliling dinding ruang kamarnya. Namun tiba tiba clent terkejut. Karna ia mendapati keanehan pada dinding ruangan kamarnya. Ia melihat dinding ruangannya penuh dengan akar pohon  yang menjalar di hampir seluruh tembok kamarnya, dengan daun daun disekitarnya.  Clent tidak menyangka sama sekali akan terjadi hal seperti itu. ia segera bangun dari pembaringannya dan mengusap  wajah dengan tangannya.

‘apa.., apa.., yang terjadi dengan kamarku?” Clent  berkata tertahan, seperti tak percaya dengan apa yang dillihatnya.

“oh my god!, pharmin .., pharmin.., come to my room,” clent yang memang mudah sekali panik segera berteriak memanggil pelayan setianya yang bernama pharmin, sambil dirinya bergegas keluar ruangan.

“ya pangeran ada apa?” tak lama dari ujung koridor ruangan nampak pharmin berjalan tergopoh gopoh menghampiri clent dan bertanya tentang apa yang terjadi.

“ coba kau lihat kamarku pharmin, dan katakan, apa yang terjadi dengan kamarku,”

“maksud pangeran?”

“maksudmu apa pharmin, coba kau lihat dulu kamarku,”

“ba, baik pangeran,melihat pangerannya memperlihatkan mimik yang agak kesal, pharmin tak berani bertanya lagi pada pangerannya dan kemudian ia bergegas menuju kamar clent yang tak jauh dari koridor istana.

“ya tuhan...., kenapa dengan kamar pangeran?” 

“ menurut kamu, apa yang terjadi dengan kamar saya Pharmin?” Clent yang berada dibelakang pharmin segera mengajukan pertanyaan lagi pada pharmin yang saat itu masih berada dalam keadaan terheran heran.

“apa sebaiknya kita panggil ibunda pangeran dan menanyakan tentang hal ini pada beliau pangeran,” tanya pharmin pada pangerannya,

“ada apa Pharmin,, saya dengar anak saya teriak teriak tadi?

Tiba tiba suara patricia mengagetkan kedua pria yang saat itu memang masih berada dalam keadaan bingung.

“oh mama, lihatlah kamarku mama, sepertinya suatu yang aneh telah terjadi pada kamar clent ma,”

“oh my god..!, apa yang terjadi dengan kamar kamu clent, knapa kamarmu menjadi seperti ini?

“saya tidak tahu mama, ketika aku bangun tiba tiba kamar ku telah berubah menjadi seperti ini,” clent yang hatinya mulai agak tenang, menjelaskan apa yang sesungguhnya yang terjadi pada mamanya.

Patricia yang mendengar penuturan anak tersayangnya sejenak terdiam. Dahinya sedikit mengernyit, ada sedikit kegalauan yang yeng tersembunyi diraut wajahnya yang mulai menua itu. Namun coba disembunyikannya. 

“kau tunggulah disini clent, mama akan coba menghubungi kakek mu. Dan ingat sembunyikanlah kejadian ini dulu agar jangan sampai tersebar sampai keluar istana. Kau mengerti clent”. Patricia ahirnya kemudian segera membuka suara namun setelah berkata dengan clent, patricia segera meninggalkan putranya itu dengan tergesa gesa sambil menutup pintu koridor istana.

        Patricia menutup pintu koridor dengan kedua tangannya yang lembut namun wajahnya seperti tak bisa menatap dunia dihadapannya. Sesaat wajahnya tertunduk dan sejenak ia terdiam . disandarkannya tubuhnya kepintu yang ia tahu sangat kokoh untuk sebagai sandaran tubuhnya yang ia rasa tiba tiba begitu sangat rapuh.

Kejadian dikamar clent memang benar benar mengingatkan patricia pada pohon mawar yang ia tanamkan di tengah hutan jauh dari tempat istana. Pohon mawar yang ia tanamkan bersama robert, kekasih sejatinya. Kekasih sejatinya ketika ia belum dijodohkan ayahnya.

Apa ini salahnya, pikir patricia. Robert memang adalah kekasih sejatinya, kekasih yang ia pikir tidak akan ada penggantinya bahkan gardolf sekalipun. Tapi hal itu sudah cukup lama berlalu. Dan sejak ia menerima perjodohan ayahnya, ia tidak mengetahui kabar robert lagi. Tapi, pohon rambat yang ada dikamar clent, memang persis dengan tanaman yang ada ditempat dimana ia menanamkan pohan mawar bersama robert.

Ia memang gagal. Pikir patricia. Ia gagal dalam mempertahankan cinta sejatinya. Tapi perkawinannya dengan gardolf telah merubah pikirannya tentang perjodohan dan menampik semua tentang percintaan. Apalagi sekarang ia telah dikaruniai dua anak yang merupakan dari hasil perkawinannya dengan gardolf. Tapi, apa pikirannya kali ini kembali berubah?, 

Patricia mengangkat wajahnya dan perlahan ia meninggalkan pintu kridor dengan langkah yang pelan.

 

3. Kunjungan clent kelaboratorium bianca.

 

“hati hati clent, jangan sampai kau tertusuk durinya,” bianca berkali kali memperingatkan clent yang saat itu sedang mengamati setangkai mawar yang sedang dipegangnya. Tapi agaknya peringatan bianca terhadap clent tidak terlalu diperhatikan oleh clent. Sehingga terlihat satu jari telunjuk clent tertusuk duri yang berada di setiap tangkai bunga mawar yang dipegangnya. 

“ough!, sakit sekit sekali bianca,” keluh clent ketika dilihat jari telunjuknya mengeluarkan darah akibat tertusuk duri mawar yang di pegangnya.

Clent pagi itu memang sengaja mampir kelaboratorium bianca dengan membawa setangkai bunga mawar yang dipetiknya dari kamarnya yang kini dtumbuhi pohon merambat dan juga pohon mawar di beberapa bagiannya. Clent ingin memeriksa tentang keberadaan bunga mawar itu pada bianca. Teman dekatnya yang berada di istana rosefell.

“aku tak tahu bunga mawar jenis apa ini clent. Tapi, kalo aku lihat, sepertinya mawar ini dari jenis mawar yang kuno. Kalo aku boleh tahu, apa kata bunda patricia tentang bunga mawar ini clent?”

Bianca menjelaskan perihal bungan yang dipegang clent sambil tangannya sesekali membersihkan jari clent yang kini tengah meneteskan darah.

“Aku belum menanyakan tentang bungan mawar ini pada mamaku bianca, karena ketika mamaku melihat keadaan kamarku, ia sama sekali belum melihat kalau ada juga tanaman mawar dan bunganya yang muncul di tembok kamarku. Dan aku pikir adanya tanaman mawar ini dikamarku ini tidak begitulah penting,”

“kenapa kau berpikir seperti itu clent?”

“itu hanya perkiraanku saja bianca”

“tapi bukankah yang aku dengar, mama mu sangat menyukai bunga mawar clent?”

“kau benar bianca .”

“lalu kenapa kau tidak kau tanyakan padanya tentang bunga mawar ini?”

“sekali lagi kau benar bianca. Tapi, mungkin karna aku terlalu panik. Jadi aku tak sempat berpikir untuk menanyakan keberadaan bungan mawar ini pada mamaku”

“ya tentu. Pastilah kau sangat panik.” Timpal bianca tersenyum sambil berlalu meninggalkan clent yang saat itu sedang menatapi jari telunjuknya.

“apa yang kau pikirkan tentang bunga itu bianca?” bisik barry, teman kerja bianca yang saat itu berada didekat bianca.

“aku belum bisa membuat kesimpulan apa apa barry. Tapi aku pikir aku harus mengeceknya melalui panduan pohon pohon kuno kerajaan.”

Bianca menjawab pertanyaan barry teman kerjanya sambil sesekali membetulkan letak kacamata di wajahnya. 

Bianca adalah wanita pintar walau penanmpilan dan pikirannya memang  agak sedikit konserfatif, tapi dia adalah termasuk tumpuan kerajaan rosefell. Terutama dibidang kedokteran dan obat obatan. Ia dan barry telah mempersembahkan hidupnya untuk kerajaan. Walau bianca pintar, tapi ada yang tidak dimengerti oleh dirinya sampai saat ini yaitu, knapa sampai saat ini clent tidak juga tertarik oleh dirinya. Bianca memang menaruh hati pada clent. Namun perasaannya ini dipendamnya dalam dalam. Karena ia juga sadar kalau ia hanyalah pembantu kerajaan sedangkan clent adalah putra raja. Jadi sangatlah riskan bagi bianca untuk mengungkapkan perasaannya pada clent. Apalagi ia adalah seorang wanita dan pikirannya yang konserfatif semakin membelenggu perasaannya.

 “oya clent, aku mempunyai buku panduan yang berjudul, “ROSE FOR CLEANING THE BLOOD” mungkin buku panduan ini suatu saat akan berguna bagimu. Maka kau peganglah. Dan maaf aku belum bisa menjelaskan tentang perihal bunga mawar yang kau bawa itu. Karna butuh waktu untuk mengungkap dan menjelaskannya pada mu. Jadi, nanti 

Aku akan menemui untuk menjelaskan tentang bunga itu.” Bianca menghampiri clent lagi sambil memberikan buku panduan yang tadi baru diambil dari lemari kerjanya.

“tak apa apa bianca, aku tetap berterima kasih padamu dan aku pikir kau juga benar karna tidak mungkin menjelaskan keanehan bunga ini dengan kesimpulan yang cepat tanpa ada penelitian atau penyelidikan terlebih dahulu. Dan kalau boleh aku tahu apa kegunaan dari buku panduan ini bianca?”

“ buku rose for cleaning the blood adalah buku panduan kuno yang didalamnya berisi panduan atau cara menyembuhkan berbagai penyakit dengan memakai bunga mawar sebagai bahan obatnya. Ini hanya sebagai pegangan saja clent. Dan aku harap buku panduan ini akan bermanfaat kalau sewaktu waktu buku ini diperlukan, jadi kau peganglah buku itu baik baik.”

“baiklah bianca dan aku rasa aku harus segera pulang untuk menegetahui perkembangan selanjutnya di istana. Oya barry, aku pulang dulu, jaga teman wanita mu yang baik ini. Dan aku harap tidak akan terjadi hal hal yang aneh dan membahayakan disini”

“ baik tuan clent dan aku harap tak ada lagi hal hal aneh yang terjadi di istana dan semoga hari harimu menyenangkan tuan clent.” Barry yang disapa clent segera membalas sapaan pangerannya itu dan ia tersenyum melihat kepergian pengerannya itu.

Berbeda dengan barry yang melepas kepergian pangerannya dengan senyuman. Namun bianca mengantar kepergian clent sampai didepan pintu.

Bianca menatap clent sampai dikejauhan. Bianca memang tak bisa berbuat apa apa. Selain menyentuh kerah leher bajunya dan menutupnya lebih rapat.

Bianca mungkin mempunyai sejuta impian dan angan terhadap clent. Namun apa yang dipikirkannya sangatlah berbeda dengan clent. Tak ada  sedikitpun rasa dibenak clent terhadap bianca dan hal ini terlihat ketika clent berada diperjalanan menuju istananya. Ditatapnya  bunga mawar dan tangkainya di tangannya. Tak ada sedikitpun tanda tanda kalu ia sedang memikirkan bianca.

“apa yang harus aku lakukan dengan bunga mawar ini,” gumam clent seperti pada dirinya sendiri. Ditatatapnya bunga yang ada ditangannya lekat lekat. Seribu hal berkecamuk dalam pikirannya. Namun tak ada sedikitpun yang bisa memecahkan teka teki akan keanehan yang baru baru ini terjadi di istananya khususnya dikamarnya. Namun satu keputusan terbentuk dibenaknya. Yaitu ia harus pergi meninggalkan istananya. clent mengangguk anggukkan kepalanya berkali kali. Dan clent pun mebuang bunga mawar dan tangkainya itu ketanah dan kemudian mempercepat langkah kudanya untuk segera menuju ke istana.

Namun tanpa disadari clent bunga mawar yang dibuang clent itu sedikit demi sedikit mengering hingga daun dan tangkainya. Cepat sekali kejadiannya. dan bunga mawar itu kemudian terbang tertiup angin.  

 

4. Kepergian clent

Suasana makan siang itu begitu hening. Hanya kicau suara burung yang sesekali terdengar di halaman istana dan sesekali suara air minuman yang dituangkan patricia ke gelas ayahnya.

“kau yakin tak akan menghubungi gardolf suamimu patricia mengenai kejadian ini?” terdengar suara reinforh, ayah patricia memulai pembicaraan.

“aku rasa belum perlu ayah,”

“knapa patricia?”

“kejadian yang baru baru terjadi di istana kita benar benar aneh dan menggemparkan. Tapi, aku pikir belum membahayakan ayah. Jadi aku pikir belum saatnya aku menceritakan kejadian ini pada gardolf suamiku. Karna aku juga takut hal ini akan mengganggu pekerjaannya”.

“Kalau kenyataan dan alasannya seperti itu, knapa kau kelihatannya masih bingung patricia?”

“aku tidak apa apa ayah”.

“kau tidak usah berbohong padaku patricia. Karna kau adalah anakku jadi aku tau siapa kamu sebenarnya. Apalagi bila kau terlihat menyimpan sesuatu,” suara reinforh terdengar lebih berat dari biasanya ditelinga patricia. Dan patricia tau kalo ayahnya kali ini benar benar meminta jawaban yang jujur darinya.

“baiklah ayah, sebenarnya aku sedang memikirkan tanaman mawar yang dulu pernah aku tanam di tengah hutan yang letaknya jauh dari istana”,

“tanaman bunga, atau kekasihmu robert yang dulu itu Patricia?”

“kau tau ayah, aku telah lama melupakannya. Apalagi aku sekarang sudah sebagai istri dari gardolf suamiku,”

“tapi gardolf itu bukan cinta sejatimu kan patricia?”

“sudahlah ayah, bukankah ayah juga yang menjodohkan aku dengan gardolf dan aku telah mengikuti semua keinginan ayah. Apa salahnya dari aku lagi ayah?”

“aku mengerti patricia. Mungkin ini salahku. Tapi aku hanya memberikan yang terbaik untukmu. Dan kalau kau masih memikirkan robert kekasihmu itu, aku takut ke utuhan keluargamu akan hancur. Dan bukankah aku juga telah memberikan sedikit kebebasan padamu untukmu untuk memilih yang terbaik”.

“aku mengerti ayah”.  Patricia menarik nafas dalam dalam. Dan ia menuangkan kembali air kedalam gelas ayahnya. Patricia tak mau meneruskan pembicaraan dengan ayahnya. Ia tak tahu sejak kejadian aneh yang terjadi dikamar clent anaknya, ia menjadi begitu sensitif apalagi bila ia teringat akan robert kekasihnya dulu. Apakah ia masih mencintai robert kekasihnya itu?, patricia segera membuang jauh jauh pikirannya. Dan ia kembali teringat akan niat clent yang akan pergi meninggalkan istana guna menyelidiki keanehan yang baru baru ini terjadi.

Clent memang akan pergi meninggalkan istana guna mencari penangkal dan juga menyelidiki ke anehan yang terjadi di istana. Dan niat ini pun telah disetujui oleh reinforch kakek clent 

“what!” apa kau sudah gila clent, kau ingin pergi meninggalkan istana, sementara ada kejadian aneh terjadi di istana dan itu bahkan dikamarmu clent,”

“iya tom, dan aku rasa itu adalah pilihan yang terbaik. Karna itu terjadi dikamarku, aku merasa tertantang untuk menyelidikinya lebih jauh.”

“tapi bukan berarti kau harus pergi meninggalkan istana kan clent. Dan tidakkah lebih baik kau menunggu perkembangan selanjutnya?”

“aku tau itu tom, dan aku juga telah membicarakan hal itu pada kakekku. Dan beliau menyarankanku untuk pergi meninggalkan istana, dan megikuti keanehan yang terjadi bila keanehan itu terjadi juga di tempat lain,”

“tidakkah kau pikir saran itu benar benar gila clent, dan bagai mana bila keanehan itu benar benar membunuh kita?’

“aku harap itu tak akan terjadi tom. Dan bila itu terjadi, kita harus benar benar siap,”

“itu gila clent,”

“mungkin,”

“dan beliau juga menyarankanmu untuk memintaku untuk menemanimu juga clent?

“Tidak, tapi aku yang menginginkan,”

“no no no, l don’t want it. Kau pergi saja sendiri  aku benar benar tidak mau clent!”

“baiklah tom, kalau kau memang itu maumu, tapi jangan salahkan aku bila keanehan yang menyeramkan disini semakin menghantuimu dan semakin lama semakin membunuhmu”

Clent menjawab pertanyaan sahabat dekatnya itu sambil lalu dan segera beranjak meninggalkan tom. Sementara tom masih duduk dibelakangnya dengan suara mendumel tak jelas.

“kau tidak serius kan clent, apakah berarti kau akan meninggalkanku dengan segala keanehan ini.

?”

Tom masih saja bicara sendiri dan  dia baru tersadar ketika ditolehnya clent sudah berada jauh meninggalkannya. Clent…, clent.., eh ., kemana kau?’ . tunggu clent.. jangan tinggalkan akuuu…

 

 

 

 

 

 

KISAH CLENT DENGAN ENOK

Part III

 

IIIa. Pertemuan clent dengan enok

       Senja menorehkan kilaunya kesegala penjuru rerimbunan pohan disekitar suasana hutan saat itu. Ada sedikit rintik hujan membasahi tanah keringnya dan juga keheningannya. Namun keheningan ditepi hutan saat itu terpecahkan oleh suara teriakan seorang pemuda yang berlari mengejar pemuda didepannya.

“Jangan tinggalkan aku clent..!!” teriak sipemuda yang berperawakan gempal dengan suaranya yang tersengal karena seperti kehabisan nafas memanggil manggil pemuda didepannya yg terus saja berlari seperti kesetanan,

“Cepat tom…!’ kau mau lebah – lebah itu membunuh kita?” 

Dua pemuda yg ternyata clent dan tom adanya itu berlari membelah hutan sampai mereka tiba di tepi padang rerumputan. Namun adaa yang aneh dari tom dan clent tersebut, mereka berlari tampa ada yg mengejar mereka seorangpun bahkan oleh se ekor lebah yang tadi mereka sebutkan sekalipun.

Brukk..!’ tiba – tiba tom terjatuh dan tersungkur diatas rerumputan. Dan Bukk!’ terdengara suara keras dari kepala tom yang terhantam  oleh sebatang ranting dari atas ketinggian.

“tolong jangan bunuh akuu!!” 

Tom yang sedang tengkurap karena jatuh tadi menoleh kebelakang dan menutup kedua wajahnya dengan telapak tangannya dan saat itu juga clent demi mendengar suara tom yang meminta tolong segera menghampiri tom.

“ada apa tom, kau baik baik sajakah?”

“lebah itu clent, mereka mau membunuhku”,

“mana lebahnya tom?” 

Clent melihat keseliling tempat dimana ia dan tom berada, dan terkejut dan menyadari kalau selama ini memang lebah – lebah itu tak mengejar mereka lagi.

“sudahlah tom kau berdiri, lebah – lebah itu sidah tidah tak mengejar kita lagi”.

“benarkah clent?”

“yes!”

“sial”, gerutu tom sambil menepis rerumputan dan tanah yang mengotori pakaiannya.

“sudahlah tom ayo kita teruskan perjalanan kita, kita sudah aman sekarang. Oya aku mau Tanya  padamu tom atas apa yang terjadi dengan pharmin. Sebenarnya apa sebenarnya yang terjadi dengan pharmin?”

“aku tidak tahu clent, ketika aku mencari pharmin, tiba tiba saja kutemukan pharmin sudaj setengah badan tenggelam didalam pasir apung itu”.

“benarkah?”

“ya, bahkan aku lihat dengan mata kepalaku sendiri, sampir pharmin tenggelam sepenuhnya kedalam pasir apung itu. Kasihan pharmin…”.

“memang kasihan sekali pharmin, aku tak menyangka kalau kejadiannya akan seperti ini”.

“lalu.., apa kau masih mau melanjutkan perjalanan kita ini clent?”

“sebenarnya aku tak berniat untuk melanjutkan perjalanan kita tom, terutama setelah adanya  kejadian yang menimpa pharmin. Tapi…, aku pikir aku jadi penasaran dengan tempat ini apalagi setelah kejadian yang menimpa kita dengan cepat, aku berubah pikitan. Mungkin ini pertanda adanya keanehan – keanehan  yang kita cari”. Terang clent sambil menarik lengan sahabat dekatnya itu untuk segera jalan meninggalkan tempat itu.

“aah.., terserah kaulah clent. Aku memang tak pernah tahu jalan pikiranmu”. 

Tom terlihat tak bisa membantah keinginan temannya, mau tak mau ia memang  harus mengikuti temannya pergi. Tak ada pilihan ia pikir, untuk pulang juga ia tak berani. Tom berjalan mengikuti langkah clent, sementara clent sedikit tersenyum melihat tingkah temannya itu.

       Kedua pemuda itu kemudian berjalan menyusuri perhutanan ditanah banten hingga tak terasa sore hari menjelanglah pada saat itu, dan mata kedua pemuda tersebut teralihkan ketika didepan mereka Nampak sebuah benteng istana yang sangat amat asing dalam pandangan mereka.

Ya, sebuah benteng megah yang bertuliskan bahasa sunda kuno. 

“kau tau apa ini clent?” Tanya tom pada clent yang terlihat ikut menantap benteng didepan mereka.

“sepertinya sebuah benteng kerajaan tom……, bagaimana menurutmu?”

“sepertinya begitu”.

“coba kau lihat buku petunjuk tom, mungkin ada petunjuk mengenai bangunan ini di buku kita”.

“sebentar clent, menurut buku ini….,” 

Tom membuka buku petunjuknya dikit demi dikt. Pipinya yang gempal terlihat tambah lucu saat sedang komat kamit mengeja bacaan dibuku tersebut. Namun ia terhenyak ketika dilihatnya seorang anak kecil berlari dan terjatuh tak jauh dari benteng kerajaan.

“clent.., kau lihat itu?”

“ada apa tom?” clent yang sedang memperhatikan temannya sontak mengalihkan pandangannya kearah anak yang terjatuh tak jauh didepan benteng kerajaan tersebut. Dan demi melihat anak yang terjatuh tersebut, clent segera menghampirinya dan kemudian segera mengangkat anak kecil itu dan membersihkan tanah yang mengotori pakaian anak tersebut.

“Toraja, kau baik baik saja?”

Clent yang sedang membersihkan kotoran dibajunya anak tersebut segera mengalihkan pandangan ketika dilihatnya seorang wanita yg cantik menghampiri mereka berdua.

“sorry for that miss, l just want….”, ujar clent terlihat tergagap saat dilihatnya wanita cantik menghampirinya dan segera menggendong anak yang diketahuinya bernama Toraja.

“no matter sir…”,

“do you speak English miss?” Tanya clent dengan bahsa inggris karena didengarnya wanita tersebut bicara dengan menggunakan bahasa inggris.

“biarkan saja mila jangan kau gendong Toraja”, 

Clent yang sedang bertanya pada wanita yang disebut mila dikejutkan lagi oleh suara wanita lain tak jauh dimana mereka berada lebih terkejutnya  lagi ketika dilihatnya  wanita tersebut  begitu cantik dan menegur mereka begrtiga dengan suara ketus.

“maafkan saya enok, anak ini agak terluka jadi aku perlu sedikit membantunya”. Mila menjelaskan apa alasannya mengapa ia membantu toraja untuk bagkit berdiri dari jatuhnya. Dan  wanita yang dipanggil enok seperti terkesiap namun tatapan matanya masih tertuju pada clent didepannya. Pemuda ini pikirnya, darimanakah gerangan dia.

“l am sorry, l don’t mean to…..”, clent yang menyadari kalau enok terlihat agak marah coba memberi alasan kenapa ia membantu anak yang jatuh tersebut.

“saya tidak perlu bantuan anda tuan!” tukas enok yang baru sadar kalao ada orang yang  mengetahui dirinya sedang menatapnya lama, dan enok segera memalingkan wajahnya.

“tidak apa apa tuan, perkenalkan saya mila dan ini sahabat saya enok dan kikim, enok adalah putri dikerajaan kami”,

Mila yang melihat keadaan yang sedikit tegang antara temannya enok dan clent segera memperkenalkan diri juga temannya pada clent.

“saya clent dari kerajaan rosefell jauh dari tanah seberang”. Jawab clent dengan masih menggunakan bahasa inggrisnya, memperkenalkan dirinya pada mila, kikim dan enok. Namun ketika tangannya tertuju pada enok, enok tampak tak peduli dan tetap memalingkan wajahnya.

“sudahlah enok, tuan clent sudah meminta maaf pada kamu kan”. Kikim yg melihat enok tetap memalingkan wajahnya dan tak mau menyambut tangan clent coba turut menenangkan suasana.

“baiklah kau aku maafkan tuan muda. Tapi ingat.., jika kau selalu mencampuri urusan kami kau akan berurusan dengan ku” jawab enok yang masih dengan suara ketus.

“baik…, baik tuan putri. Saya akan patuhi perintah tuan putri. Oya, kalau boleh saya tau apa nama kerajaan anda ini tuan putri?”

“nama kerajaan saya Manukcakra tuan clent”, jawab enok ketika emosinya mulai mencair. Dan enok pikir juga clent amat sopan, jadi untuk apa ia harus terus marah kepadanya pikirnya.

“oya, saya dengar tadi anda dari kerajaan rosefell, apakah.., anda ajudan kerajaan disana atau apa tuan clent, Tanya enok mulai ramah

“saya pangeran dari kerajaan itu tuan putri”,

“benarkah?”

“iya tuan putri” jawab clent meyakinkan. “ oya kalau boleh saya tau kenapa anda tidak memperbolehkan  saya menolong anak ini tuan putri, karena saya pikir anak ini betul - betul perlu pertolongan?” Tanya clent lagi pada enok agak lebih berani ketika dilihatnya enok mulai ramah padanya.

“anda tahu pangeran clent.., saya memang orang yang tak terlalu memanjakan seorang anak  walaupun ia masih kecil. Maksud saya… agar ia lebih berani dan bertanggung jawab, apalagi…, toraja adalah anak lelaki, jadi ia harus kuat dan tidak cengeng”, jawab enok sambil senyum. “maaf tuan clent apa keperluan anda kekerajaan saya tuan?”

“saya tak sengaja datang kesini tuan putri”, clent kemudian menceritakan alasannya hingga sampai kekerajaan manukcakra namun ia juga tak lupa memperkenalkan tom kepada wanita bertiga didepannya.

“jadi sekarang anda ingin mencari penginapan sementara disini tuan clent?” Tanya enok lagi pada clent.

“benar tuan putri, untuk beberapa malam kami terpaksa harus menginap dikerajaan anda. Oya, apakah di sekitar kerajaan ini ada penginapan yang bisa kami sewa tuan putri?”

“anda panggil saya enok saja tuan clent, biar kita bisa berbicara dengan lebih akrab.  Mengenai penginapan.., saya bisa carikan penginapan tak jauh dari pusat kota kerajaan nanti saya akan antarkan anda tuan clent”.

“enook, bukankah hari telah mulai malam. Lebih baik kita suruh orang lain saja yang mengantarkan tuan clent dan temannya kepenginapan”,

“tidak apa – apa kikim kau tak perlu mengkhawatirkan aku,  Aku bisa jaga diri. Lebih baik kau bawa pulang toraja saja pada ibunya. Iyakan mila”,

“tapi enok.., menurut aku kikim benar dan...”, mila merasa apa yang kikim katakan benar adanya dan ia khawatir pada temannya yang ingin mengantarkan dua orang pemuda apalagi hari menjelang larut malam namun enok sepertinya tak mau di bantah. Ia tetap pada keinginannya mengantar pangeran clent yang baru dikenalnya. Enok adalah putri kerajaan manukcakra, ia wanita yang sangat cerdas, berani, baik namun sedikit genit dan enok memang sangat beda dengan sahabatnya kikim yang merupakan rakyat biasa yang pembawaannya tertutup, lugu dan pemalu. Namun mereka bedua sangat akrab dan bisa bersahabat dengan baik. Lain enok, lain kikim sedang mila yang merupakan teman enok juga merupakan rakyat biasa tapi mila agak lebih percaya diri dibanding kikim dan ia juga selalu menemani kemana saja enok pergi.

       Singkat cerita ahirnya enok mengantarkan clent dan tom kepenginapan dekat kota kerajaan. Enok yang sudah mulai suka dengan clent terlihat lebih akrab dan selalu mengringi perjalanan mereka dengan tawa diantara mereka. 

“inilah penginapannya tuan clent, aku rasa anda akan betah untuk tinggal beberapa lama ditempat ini’

“baik enok, aku sangat berterima kasih sekali pada kamu. Aku rasa penginapan ini sangat nyaman”,

“kau yakin clent, akan jadi menyewa penginapan ini?” tom yang sejak tadi diam saja sambil memperhatikan enok yang sedang bicara dengan temannya segera memotong ucapan clent. Tom segera menyadari kalo temannya ini sudah menaruh hati terhadap putri dikerajaan yang baru disinggahinya ini dan ia pikir ia harus mengingatkan juga tentang rencana awalnya ia dan clent.

“tentu saja tom, kenapa tidak. Aku liat tempat ini sangat nyaman dan pemandangan disekelilingnya pun sangat indah. Jadi tidak ada salahnya kalau kita segera menyewa penginapan ini, dan enok, apa aku bisa menemui langsung yang punya penginapan ini?”

“bisa tuan clent aku akan mengantarkan kamu kepemiliknya. Sebenarnya aku bisa menyediakan tempat menginap tampa kalian membayar sepeserpun uang untuk sewanya”.

“tidak apa – apa enok aku dan tom tidak ingin terlalu mearepotkan kamu. Penginapan ini saja sudah cukup nyaman bagi kami”.

“tapi clent, bukankah lebih baik kita menuruti saja apa yang diinginkan tuan putri?” Tanya tom pada clent.

“tidak tom, lebih baik kita menyewa penginapan ini saja”. Jawab clent dengan cepat.

“baiklah clent tuan clent kalau itu maumu, dan…, hey kau lihat diranting pohon itu. ada sekumpulan kunang kunang sedang berkumpul  disana, indah sekali”,

“oh my god.., kau yakin enok binatang itu tidak berbahaya?, aku lihat binatang itu seperti mengeluarkan cahaya”,

“tidak tuan clent hewan itu tidak berbahaya. Hewan itu disini disebut kunang kunang dan mereka akan mengeluarkan cahaya jika didalam tempat yang gelap”.

       Enok menerangkan hewan yang sangat indah itu penuh semangat dan tak terasa hari semakin malam. Setelah ia berjanji akan mengantarkan clent untuk melihat lihat suasana kerajaan besok, akhirnya enokpun pulang.

 

 

 

 

 

 

 

Tiba ditanah banten

Part 2

 

“kau yakin masih mau melanjutkan perjalan ini clent?’  kau tau kan clent, selama diperjalanan yang telah kita lewati kita tidak menemui sedikit pun keanehan disini”,

Tom yg ahirnya terpaksa memutuskan untuk ikut dengan clent untuk menyusuri keanehan – keanehan yang terjadi di kerajaan mereka masih terlihat tak menerima dengan keputusan sahabatnya itu. Dan alhasil selama diperjalanan ia tak berhenti merajuk temannya untuk kembali kekerajaan.

“sudahlah tom, lebih baik coba kau buka peta yang ku berikan padamu, dan kau lihat berada dimana kita sekarang ini”, tukas clent , tak menimpali ucapan tom.

“apakah itu berarti kau akan menghentikan perjalan saat kau tau dimana lokasi kita saat ini.., iya kan clent?”

“mungkin”,

“maksudmu clent?

“aku pikir setelah hampir sebulan kita menempuh perjalan ini, kita memang belum menemui keanehan keanehan yg berarti. Mungkin…, kau benar tom. Tapi, coba kau lihat peta itu tom  berada dimana kita ini, aku perhatikan…, di setiap sisi jalanan yang kita lalui banyak sekali bunga mawar merah”.

“kau benar clent, tempat ini sangat indah. Selain pegunungannya yang menjulang tinggi, pepohon disini juga indah – indah. Oya, coba aku lihat dipeta”, tom segera memeriksa peta yang sedari tadi dipegangnya sementara pharmin didepannya masih terus mengais kuda yg ditunggangi mereka tanpa menoleh sedikitpun.

“menurut peta ini kita sekarang berada ditanah banten clent. Dan tak jauh dari sini kita akan memasuki kerajaan manucakra”,

“kerajaan manucakra…, tanah banten…, clent mengulangi perkataan temannya itu seperti berkata dengan dirinya sendiri”.

“benar clent. Kau tau daerah dan kerajaan itu clent?”

“tidak tom aku sama sekali tidak tau. Nama kerajaan itupun baru aku dengar. Bagai mana dengan kau pharmin, apakah kau pernah mendengar nama daerah itu?”

“saya tidak pernah tau nama kerajaan tersebut tuan tapi, kalu tanah banten.., sepertinya saya sedikit tau tuan”, pharmin segera menjawab pertanyaan tuannya itu dan lagi lagi tampa menoleh sedikitpun.

“saat ini kita berada dipulau jawa tuan dan tanah banten merupakan bagian dari pulau jawa. Itu menurut yang saya ketahui. dan..,

Pharmin tidak segera melanjutkan perkataannya karena terhenti dengan perkataan tom yg memotong percakapannya.

“kau lihat clent di ujung sana ada kedai makan, aku kira lebih baik kita mampir sebentar kekedai itu”,

“untuk apa tom?’

“perutku dari pagi belum terisi apapun.masa kau tega dengan temanmu ini clent.  Kau setuju kan clent?”

“hmm…, aku sudah duga itu tom, pasti itu maksudmu. Tapi…, baiklah aku setuju denganmu tom kita mampir sebentar”.

“untuk makan kan clent?”,

“tentu saja bukan tom, tapi untuk mencari keterangan”,

Clent tersenyum melihat temannya cemberut menanggapi jawabannya. Ia tau kalau untuk uerusan makan, pasti kawannya yang bertubuh tambur itu selalu mempunyai ide yg cemerlang. Sambil meminta pharmin berhenti clent tak henti memperhatikan suasana yang disebut tanah banten tersebut,

 

Ila. Peristiwa dikedai

       Suasana dikedai saat itu tidak begitu ramai. Hanya ada 2 pengunjung yang sedang menikmati makan dan minum dikedai tersebut, tak seperti kebanyakan orang dikerajaan clent karena selain cara berpakaian mereka yang beda, perawakan merekapun juga beda, begitupun dengan bahasa yang mereka gunakan.

“morning sir, welcome to my stall”, salah seorang pelayan kedai menghampiri clent yang saat itu sudah duduk disalah satu bangku kedai bersama kedua temannya, pharmin dan tom. Pelayan tua itu terlihat begitu senang menyambut ketiga tamunya itu dan dengan bahasa inggris yang bias dibilang seadanya dia menyapa clent dan teman temannya,

“morning”, clent yang disapa tiba = tiba terdiam sejenak. Dia memperhatikan pria tua itu dari atas kepala sampai bawah kaki dan segera menjawab sapaan pemilik kedai tersebut.

“kau bisa bahasa inggris pak tua” ucap clent lagi pada pria itu.

“sedikit = dikit tuan, sepertinya..., tuan dan teman teman teman tuan ini, baru dari perjalan jauh. Benarkah?”

“benar bapak tua dan kalau boleh saya tau.., apa nama kampung ini dan…, apa nama kerajaan disini”

“kampung ini bernama Legok hati tuan dan letak kampung ini berada tak jauh dari kerajaan manucakra”,. Jawab pelayan tua itu lagi lagi dengan sikapnya yang sopan.

“oh begitu…,” clent menganggukkan kepala.

“benar kan clent apa ucapanku” tom yang melihat temannya hanya terdiam segera menimpali ucapan temannya itu.

“lebih baik kau segera memesan makanan untuk kita clent, untuk apa kau menanyakan pertanyaan yang tak tak penting itu”, tukas tom pada clent.

“aku hanya ingin memastikan tom”, jawab clent sedikit kesal dengan perkataan temannya itu, tapi karena ia sendiri pun juga merasa lapar ahirnya ia pun menuruti perkatan temannya itu.

Clent segera memesan makanan pada pemilik kedai  dan mereka pun segera menikmati pesanan mereka itu setelah sesampainya pesanan mereka.

Tak ada yang mereka bicarakan setelah mereka selesai makan. Apalagi tom, beberapa kali ia menguap karena tak tahan kantuk. Mulutnya yang tembem terlihat semakin lucu ketika ia menguap berkali kali.

“apa rencanamu selanjutnya clent?” Tanya tom pada clent yang masih menghabiskan sisa makanan terakhirnya.

“aku belum tau tom, tempat ini sangat indah aku suka sekali tempat ini dan…, kalu lihat disekeliling tempat ini tom, banyak sekali bunga mawar merah yang sedang mekar, aku yakin pasti mamaku suka jika aku ajak ketempat ini”.

“begitukah clent, aku harap ingatan mu pada ibumu membuatmu sadar dan membuatmu memutuskan untuk kembali ketempat kita”, jawab tom dengan mata sedikit terpejam.

“saya belum mau pulang ke rossafel tuan”, pharmin yang sedari tadi diam coba untuk menimpali ucapan tom.

“ahh.., kau sama saja dengan clent tuanmu pharmin”.

“bukan begitu tuan tom, saya pikir orang = orang di istana termasuk paduka patricia pasti sangat berharap pada kita saat ini” jawab pharmin lagi

“terserah kaulah pharmin”, tom menimpali pharmin sambil lalu. Sepertinya tom tidak bias menahan kantuknya.

“pharmin benar tom, selain mereka berharap, aku juga khawatir dengan keadaan mama. Kau tau tom, aku paling tidak bias melihat mamaku khawatir dan…, clent yang menimpali perkataan pharmin tiba - tiba terdiam. Matanya seketika tertuju pada pemandangan yang sepertinya membuat dirinya tak bias mengalihkan pandangannya yang lain.

Tak jauh dari mana ia duduk clent melihat seorang wanita muda cantik, tubuhnya yang bagus, terbalut baju kebaya berwarna merah dengan celana panjang semata kaki yang juga berwarna merah. Wanita itu membawa sebuah pedang yang disarungkan dan diletakkan dibelakang punggungnya.

Clent seperti terpesona apalagi saat wanita itu berjalan masuk melewatinya dan duduk disalah satu bangku didekatnya. Siapa pikir clent saat itu. Ia tak meduga kalau ditempat yang baru disinggahinya itu ada wanita cantiknya juga ternyata.

“kau lihat tom siapa yang datang?” bisik clent pada tom disampingnya.

“siapa apanya clent….?” Tanya tom sambil mengucekkan mata.

“itu wanita didekat kita…, kau lihat dia tom?”

“tak  ada wanita disini clent”, tom memelototkan matanya ketika matanya yang baru terpejam mengarah kepada pharmin.

“kau pelankan sedikit suaramu tom. Seisi kedai ini bisa mendengar suaramu tadi, kau tau itu!”. Clent yang merasa suara temannya yang kencang itu bisa terdengar oleh wanita tersebut, memelankan suaranya sambil mengawasi wanita yang baru duduk didekatnya.

Namun wanita yang sedang dibicarakan olehnya seperti tau kalau dirinya sedang dibicarakan. Wanita itu melirik kearah clent, dengan wajah yang sedikit kesal tetapi tetap tak mempedulikan keadaan sekitarnya.

Clent melihat wanita cantik itu tersenyum kepada pemilik kedai dan nampaknya pemilik kedai tau isyarat yang diberikannya dan tampak pelayan tua yang tadi melayaninya membawakan beberapa makanan kearahnya. Tak ada yang lain yang menarik perhatian clent tapi ketika dilihat sekelilingnya pengunjung lain yang berada di kedai itu tampak terdiam dan tak menoleh sedikitpun kearah wanita tersebut. Sesekali mereka berbisik, tapi nampaknya wanita tersebut sama sekali tak menghiraukannya, dia terus asyik dengan makanannya. Namun.., keasyikan dan keheningan dikedai itu dipecahkan oleh suara orang ribut diluar kedai tak jauh dari tempat wanita berselendang itu duduk.

“sudah berapa kali saya beri kesempatan pada kau nenek tua, tapi masih saja kau tidak bias membayar utangmu!!”, terlihat pemuda tinggi kekar menghardik seorang nenek yang memohon mohon didepannya. Dilihat dari perawakannya sepertinya nenek tersebut sudah berumur enam puluh lima tahunan.

“ampun den.., beri saya kesempatan lagi. Satu kali lagi den”, ucap nenek tua itu memelas

“cih..!!, untuk apa saya harus memberi kesempatan pada kau lagi”,

‘Tolonglah den…, satu kali lagiii saja”,

“kau masih saja membantah nenek tua!!” pemuda yang disebut aden terdengar mendengus, dan tiba tiba ia mendorongkan tangannya kearah tubuh nenek itu sehingga tak ayal lagi nenek tua tersebut langsung jatuh tersungkurb ketanah.

“ampun den.., jangan sakiti nenek”

“sudah saya bilang jangan mebantah…, masih saja kau membantah heh, terima ini nenek tua!!,

Kelihatannya pemuda bewokan itu tak bias menahan emosinya lagi , dan satu saat yg lain dilayangkan kakinya kearah tubuh nenek yang sudah beruban didepannya.

“tolooong…! Nenek tua itu berteriak ketakutan dan ia memejamkan matanya seolah pasrah. Namun sedetik lagi kaki pemuda berewok tersebut mengenai sasarannya.., tiba tiba dari dalam kedai meluncur sehelai selendang yang dengan cepat  melilit kaki pemuda yang sedang dikuasai amarah itu.

Suasana dikedai itu begitu mencekam. Dan itupun tak luput dari penglihatan clent dan teman – temannya yang terus tertuju kearah nenek dan pemuda brewok tersebut. Clent pun melihat bagaimana dengan cepatnya selendang yang dipegang wanita berpakaian merah disampingnya meluncur kearah pemuda itu. Dan sekali wanita cantik itu menyentakkan tangannya, tubuh pemuda berbadan besar itu hancur berhamburan. Semua yang melihat peristiwa itu kaget bukan kepalang, begitu juga dengan clent.

“whaat….!!! Mata clent membulat seketika. Wajahnya pucat karena terkejut.

“kau lihat itu tom…,”

“apakah saya sedang bermimpi clent?”

“kau tidak bermimpi tom.., ayo tunggu apalagi guys..,kita ..,

“a..,a.., akku ngerti maksudmu clent. Larriiiii…!!!.

Tom lari dengan sangat kencang di ikuti clent dan pharmin yang tampa menoleh lagi kearah pemandangan dibelakangnya yang mereka anggap tak masuk akal itu.

“tunggu saya tuaan…,” pharmin yang paling tertua diantara mereka bertiga terlihat tergopoh gopoh sambil berteriak memanggil kedua temannya tersebut.

“ayo pharmin cepaaat….!!, wanita itu mungkin akan segera membunuh kitaaa!!’ jawab clent seperti kalang kabut karena ketakutan. Sementara tom telah meninggalkan mereka entah kemana.

 

Llb. Kematian pharmin

Tom menghentikan larinya ketika dirasanya dia sudah cukup jauh dari kedai itu.namun, sejenak dia terdiam dengan nafas tersengal sengal. Dilihatnya kebelakang, tak satupun temannya ada disana. Tom tercekat, dilihatnya sekali lagi keadaan sekelilingnya. Ddan ia baru tersadar kalau ia sudah berada ditengah hutan yang cukup lebatt!!.

“clent…., pharmin…, dimana kalian” terdengar tom berteriak perlahan.

“clent….?” Dimana kau?” tom memastikan sekali lagi tapi tak satupun suara clent maupun pharmin terdengar. Karena penasaran disibakkannya pohon semak semak disekelilingnya. Setelah sedikit lama tom mencari, tiba tiba dari kejauhan didengarnya suara pharmin reiak pelan memanggilnya.

Tuan tom…, tolong saya”,

Tom yang menyadari kalu suara yang didengarnya itu suara pharmin segera menghampiri asal suara tersebut. Dan tom sangat terkejut ketika ia mendapatkan pharmin dalam keadaan tenggelam separuh badan di tengah pasir berapung.

“pharmin…, apa yang terjadi denganmu..?’

“tolong saya tuan…, entah apa ini, tubuh saya tidak dapat bergerak tuan, dan saya semakin lama semakin tersedot kedalam. Saya takut tuan…”, 

“ tenang pharmin kau jangan bergerak, biar saya coba panggil tuan clent dulu. Mungkin dia bias bantu kau”, ton terlihat kebingungan, dia tak tahu harus berbuat apa. Dipanggilnya clent beberapa kali. Satu…, dua kali, clent yang dipanggilnya tidak juga muncul.

“clent…, clent.., dimana kau”, teriak tom sekali lagi. Dan clent memang tak juga muncul batang hidungnya. Karena yang dipanggilnya tak juga muncul, timbul akal dipikirannya. Dilihatnya batang pohon yang setebal hamper sepergelangan tangan kemudian tom coba mematahkan batang pohon diatas kepalanya tersebut. Batang pohon ini pasti bias menarik pharmin keluar dari kubangan lumpur pasir tersebut batinnya.

Batang pohon didepannya tersebut memang berhasil dipatahkan dan diambilnya namun, alangkah terkejutnya ketika dilihatnya sekelompok lebah tak jauh dari kepalanya siap menyerangnya karena merasa terusik.

“oh my god!” what is that?” tom sekejap saja langsung panic. Dan tampa menunggu lama lagi dilemparnya batang kayu yang tadi diambilnya ketanah, dan segera tom lari meninggalkan tempat tersebut. Tapi lagi lagi ia terkejut ketika dibelakangnya clent berdiri menghadangnya dengan wajah bingung.

“ada apa tom?” ada apa dengan mu?, ucap clent dengan tubuh tersungkur karena jatuh.

“lari clent!!!, ada lebah..!!! tukas tom cepat sambil berlari.

“What..!!!’ clent ikut terkejut dengan apa yang dilihatnya dan juga tampa menunggu lama clent pun ikut lari meninggalkan pharmin yang sedikit demi sedikit menghilang ditelan pasir apung yang menutupi seluruh tubuhnya.

 

IIc. Keadaan yang semakin mencemaskan di rossafell

 

“sudah kau masukkan semua barang – barang nya randy?” Tanya purry pada randy yang saat itu tiba di gudang sayuran dimana biasanya mereka biasa mengumpulkan hasil panen dari sejumlah desa dikerajaan Rossafell.

“sudah semua purry, tapi sayangnya…, sebagian besar desa bulan ini tidak memberikan hasil panen mereka”.

“kenapa bias begitu, bukankah biasanya tiap 6 bulan sekali mereka telah biasa melaporkan hasil panen mereka pada kita?”

“betul sekali purry, tapi menurut yang saya tahu kali ini mereka semua gagal panen. Jawab  randy sambil menyeka keringat yang terus mengucur didahinya. randy adalah salah satu teman clent dia dan juga purry merupakan orang kepercayaaan kerajaan rossafell. Selain membantu purry dalam setiap kerjaannya randy juga kadang membantu kerajaan jika ada masalah yang harus diselesaikan. Randy terkenal dengan perkataannya yang lugas walau banyak yang tahu bahwa ia selalu menyelipkan gurauan pada setiap perkataannya. Tubuhnya yang agak ramping dan rambutnya yang ikal membuat ia sedikit percaya diri dalam mendekati setiap wanita yang disukainya. Beda dengan randy yang kadang suka sekali bergurau, purry teman akrabnya randy terlihat lebih pendiam. Pembawaannya yang serius membuat ia susah sekali untuk membuka hatinya buat seorang pria sekalipun untuk randy yang sepertinya menyukainya.

“apakah kau sudah menanyakan sebabnya pada mereka randy?” Tanya purry sekali lagi

“aku…?”

“ ya kau randy, siapa lagi?’ jawab purry sambil sesekali membasuh keringatnya.

“bukankah itu tugasnya david purry, untuk apa dia diberi kepercayaan oleh paduka gardolf kalau dia tidak bisa mengurus masalah panen desa ini”,

“aku tahu itu tugasnya david randy tapi…, apa salahnya kalau kau ikut membantu dia mengurus masalah ini. Lagipula tugas itu masih ada hubungannya dengan pekerjaan ini kan”,

“kau benar purry tapi, akuu…, kau suruh bekerja sama dengan david purry. Itu sangat tidak mungkin. Kau tau sendirikan bagaimana sifat dan sikap david pada orang lain. sangat tidak mengenakkan”, randy menjelaskan pada purry dengan suara yang agak meninggi.

“terserah padamulah randy aku pikir kau dan david memang takv ada bedanya. Makanya kau tak pernah akur dengan dia” timpal purry pada randy. Purry tidak tahu bagaimana caranya membuat hubungan antara david dan randy menjadi baik walau Ia tau banyak yang memang tak suka pada david dan orang yang benar benar kelihatan menentang david adalah randy temannya itu.

“nona purry, ini ada kiriman kol dari desa Roan dan mereka bilang ini kiriman yang terburuk yang pernah mereka kirim”. Percakapan randy dan purry seketika terputus sesaat ketika datang utusan dari desa Roan yang ingin memberikan hasil panennya.

“baik, kau letakkan saja disamping box dekat meja itu dargo”.

“tunggu dargo coba aku lihat kol yang kau bawa itu”, randy yang yang sedari tadi hanya memperhatikan kedua orang didepannya segera mencegah orang yang disebut dragi tersebut memindahkan sayuran kol ketempat lain.

“iya tuan randy”,

“aku lihat kol yang kau bawa ini bewarna kehitaman, kenapa bisa begini drago?”

“itulah yang aku bingungkan tuan banyak sekali sayuran dari hasil panen kami berwana kehitaman. Sampai kini kami belum tau penyebabnya”.

“coba aku lihat randy”. Purry yang sebelumnya sibuk dengan pekerjaannya jadi penasaran melihat kejadian aneh yang terjadi didepannya.

“memang aneh…, sayuran ini seperti terbakar api. Apa ada kejadian ganjil lain didesa mu drago?” purry terlihat berpikir keras. Sambil terus saja menyeka keringat yang terus becucuran diwajahnya. “aku tidak tahu apa yang terjadi dengan kejadian ganjil ini tapi…, aku juga merasakan cuaca pada akhir – akhir ini juga begitu panas, kau juga merasakan itu randy?”

“betul purry, aku merasakannya. Lalu.., apa yang harus kita lakukan selanjutnya purry?, kita kan tidak bisa memanfaatkan sayuran – sayuran ini baik untuk dimakan bahkan sekalipun untuk dijual”.

“untuk sementara kita simpan saja sayuran – sayuran ini dan sebagian aku akan berikan pada Bianca untuk diteliti lebih lanjut, mungkin dia bisa mengungkap apa yang benarnya terjadi dengan sayuran - sayuran ini termasuk keganjilan - keganjilan yang terjadi dikerajaan kita randy”’

“baiklah purry, aku setuju denganmu”. Randy menimpali perkataan temannya itu dan kemudian segera membantu drago memindahkan sayura – sayuran ketempat semestinya.

 

 

 

 

 

 

Aku datang lagi
Aku datang lagi
Dengan segala kelemahan dalam jiwaku
Dengan segala asa terlabuh dipundak ku

Ku tahu keraguan itu memasungku
Membisikkan disetiap relung kesadaranku
Dan alfaku.., telah membuatku lupa dimana aku harus bejalan
Tak ada daya
Tak ada upaya
Melainkan hanya kebesaranmu

Aku datang lagi
Demi segenap jiwa dan ragaku
Ku tahu keraguan itu terus memasungku
Mengiringi air mata ketidak berdayaan ku
Asaku.., menuntunku tuk menemukan terangnya dirimu
Menuntunku mewujudkan labuhanku
Tak ada daya.., dan
Tak ada upaya.
Dalam diriku

 



Written
By
Mung

Social Media PJS